Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman dari suku Zingiberaceae yang berasal dari Asia Timur dan digunakan sebagai bahan herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan ini memiliki batang berwarna hijau yang bisa mencapai ukuran sekitar 1 meter dan daun yang berwarna hijau tua. Bunga tanaman ini berwarna kuning dan berukuran kecil. Umbi yang biasa digunakan sebagai rempah-rempah adalah bagian bawah tanaman yang berbentuk seperti batang dan berwarna coklat kekuningan.
Jahe dipercaya berasal dari Asia Timur, seperti India dan China yang hingga saat ini tersebar luas di Indonesia. Jahe merupakan tanaman yang mudah ditanam dan tumbuh baik di dataran rendah dengan iklim tropis kisaran kondisi suhu 23 – 36 derajat Celcius. Umbi jahe banyak digunakan dalam masakan, sebagai rempah-rempah, serta digunakan sebagai bahan herbal dalam pengobatan tradisional.
Penggunaan jahe dalam pengobatan tradisional sudah digunakan sejak berabad-abad, dan digunakan dalam berbagai jenis permasalahan kesehatan seperti meredakan sakit kepala, mual, dan demam. Saat ini, jahe digunakan dalam berbagai bentuk sediaan farmasi, seperti tablet, kapsul, dan minuman. Jahe memiliki kandungan zat-zat aktif seperti gingerol dan shogaol yang memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesic. Jahe juga mengandung minyak atsiri, vitamin B6, magnesium, kalsium, fosfor, zinc, dan vitamin C.
Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat jahe bagi kesehatan secara lebih detail dan mengungkap bagaimana jahe dapat membantu dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat Jahe bagi Kesehatan
1. Meredakan sakit kepala, nyeri otot dan sendi
Jahe dikenal sebagai rempah yang efektif dalam meredakan sakit kepala, nyeri otot, dan sendi. Jahe mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri dan sakit. Jahe juga memiliki sifat anti-radang yang dapat membantu mengurangi inflamasi pada sendi dan otot. Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe atau menggunakan minyak jahe topikal dapat membantu meredakan nyeri pada penderita osteoarthritis dan rematik. Namun, perlu diingat bahwa efektivitas jahe dalam meredakan sakit kepala, nyeri otot, dan sendi masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Mengurangi mual dan muntah
Air jahe dapat membantu mengurangi mual dan muntah karena kandungan shogaol dan gingerol yang ada di dalamnya. Ini juga dapat mengatasi mual yang disebabkan oleh efek samping dari operasi, kemoterapi, dan kehamilan. Studi dari European Review for Medical and Pharmacological Sciences (2015) menunjukkan bahwa shogaol dan gingerol dapat mempercepat proses pencernaan sehingga lambung kosong lebih cepat. Hal ini mengurangi rasa penuh di perut dan mual. Selain itu, air jahe dapat meningkatkan hormon yang mengatur tekanan darah, yang dapat menenangkan kondisi psikologis dan mengurangi mual.
3. Menurunkan demam
Jahe dapat digunakan sebagai obat alami untuk menurunkan demam. Jahe dapat meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit dan membantu mengeluarkan panas dari tubuh, sehingga menurunkan suhu tubuh. Jahe juga dapat meredakan gejala demam seperti sakit kepala dan lelah. Untuk menggunakan jahe sebagai obat demam, Anda dapat mengonsumsi teh jahe atau minum air rebusan dari jahe. Anda juga dapat mengoleskan minyak jahe pada dada atau perut untuk meredakan gejala demam.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Jahe dikatakan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Studi dalam jurnal Nutrition tahun 2017 menyatakan bahwa mengonsumsi jahe setiap hari dapat melindungi tubuh dari penyakit kronis dan membantu dalam pemulihan sakit seperti pilek atau flu. Namun, lebih baik mengonsumsi jahe segar dibandingkan yang kering karena tidak memiliki efek yang sama.
5. Melancarkan peredaran darah
Salah satu manfaat lain dari jahe yakni dapat memperlancar aliran darah. Jahe merupakan sumber seng dan magnesium yang membantu sirkulasi peredaran darah berjalan dengan baik, sehingga sangat baik untuk kesehatan jantung.
6. Dapat meredakan diare
Penelitian menemukan bahwa jahe memiliki kandungan zat yang dapat mencegah diare, yang diduga berasal dari zat fitokimia yang ada dalam jahe. Penelitian tahun 2015 juga menunjukkan bahwa jahe dapat membantu melawan bakteri seperti listeria dan E. Coli dengan cara memperlambat pertumbuhan mereka. Jahe bekerja dengan cara memblokir zat beracun yang dikeluarkan oleh bakteri yang menyebabkan diare dan mencegah penumpukan cairan di dalam usus.
7. Menurunkan kadar kolesterol dan gula darah
Penelitian menunjukkan bahwa bubuk jahe dapat menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat pada penderita hiperlipidemia atau yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Jahe juga diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida bagi pengidap diabetes dan hipotiroid. Namun, efek jahe pada kadar kolesterol masih perlu diteliti lebih lanjut.
Selain menurunkan kolesterol Tumbuhan jahe juga dipercayai dapat membantu menurunkan tingkat gula darah pada pasien diabetes, hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji kebenaran klaim ini.
8. Mengatasi gejala osteoarthritis
Osteoarthritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri atau kekakuan sendi yang disebabkan oleh cedera, obesitas, dan penuaan pada sendi. Menurut beberapa penelitian, nyeri yang terkait dengan kondisi ini dapat dikurangi dengan mengonsumsi ekstrak jahe. Tidak hanya diminum, pemijatan menggunakan minyak terapi yang mengandung jahe dapat mengurangi kekakuan dan nyeri sendi akibat osteoarthritis atau dengan kata lain dapat digunakan sebagai obat alami rematik.
9. Membantu mengatasi masalah tidur
Jahe dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik, yang dapat membantu mengatasi masalah tidur. Jahe juga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur. Namun, sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi jahe sebagai obat tidur karena dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang.
10. Mengatasi masalah kulit
Jahe memiliki efek anti-inflamasi yang dapat membantu dalam mengatasi masalah kulit. Jahe dapat digunakan sebagai agen antiseptik yang efektif dalam membantu menjaga kulit tetap bersih, halus, dan bebas dari noda atau kotoran lainnya. Dengan menyegarkan dan merangsang sel kulit, jahe dapat digunakan untuk mengatasi jerawat yang timbul dengan cara membersihkan bakteri penyebab jerawat.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan jahe dalam jangka panjang dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan efek samping. Sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi jahe dalam jangka panjang atau jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Leave a Reply
View Comments